Temui cacing bawah air unik yang terlihat seperti hiasan Natal dan bahkan bisa melihat menembus insangnya! “Cacing pohon Natal” adalah nama umum untuk cacing laut yang hidup di terumbu karang tropis di seluruh dunia. Makhluk kecil ini dihiasi dengan warna merah cerah, kuning, oranye, biru, dan putih. Mereka semua termasuk dalam spesies yang sama: Spirobranchus giganteus.
Penyelam scuba senang mendekati batu karang secara perlahan, mengamati kumpulan cacing pohon Natal tanpa mengejutkan mereka. Ketika mereka terlalu dekat (tanpa bersentuhan), cacing dengan cepat masuk ke dalam tabungnya yang tertanam di karang dan menutupnya dengan penutup kecil yang disebut operkulum. Diperlukan waktu beberapa detik hingga lebih dari satu menit sebelum mereka merasa cukup aman untuk keluar kembali.
- Cacing pohon Natal dapat tumbuh hingga panjang sekitar 3,5 cm, dengan sebagian besar tubuhnya tersembunyi di dalam tabungnya. Apa yang Anda lihat menonjol adalah tentakelnya yang berbentuk spiral dan berbulu yang disebut radioles. Radiola ini memiliki dua tujuan: bertindak sebagai insang untuk menyerap oksigen dari air laut dan menyaring partikel makanan dan plankton. Rambut mikroskopis pada radiol membantu memindahkan makanan yang ditangkap menuju mulut cacing, berfungsi seperti ban berjalan kecil.
- Hipersensitivitas cacing pohon Natal berasal dari ciri uniknya: bintik mata berwarna oranye terang di antara radiolnya. Bintik mata ini memungkinkan mereka untuk "melihat" dengan insangnya, mendeteksi bayangan calon predator saat tubuhnya bersembunyi di karang.
- Menariknya, cacing di daerah ramai lebih gelisah dibandingkan cacing yang hidup sendiri atau dalam kelompok kecil. Semakin banyak cacing di karang, semakin lama mereka bersembunyi. Tampaknya, bagi cacing-cacing ini, berada di tengah keramaian tidak memberikan keamanan lebih; sebaliknya, warnanya yang cerah membuat mereka semakin menonjol di koloni yang sibuk.
- Cacing pohon Natal ada yang jantan dan betina. Cacing ini cukup menarik dalam pendekatan reproduksinya. Kedua jenis kelamin melepaskan sel telur dan spermanya langsung ke dalam air, tempat terjadinya pembuahan. Telur tersebut berkembang menjadi larva yang terapung di laut selama sekitar 9-12 hari sebelum menetap di karang yang sesuai. Cacing tersebut kemudian membangun tabungnya di karang, yang akan mereka huni seumur hidup. Mereka cukup selektif, seringkali memilih spesies karang tertentu seperti karang otak, meskipun kriteria pasti pemilihan mereka masih menjadi misteri.
Tahukah kamu?
- Setiap cacing pohon Natal memiliki dua mahkota, atau "pohon Natal", yang warnanya selalu sama. Meskipun cacing itu sendiri memiliki beragam warna cerah, mahkota kembar masing-masing cacing sangat serasi.
- Cacing Pohon Natal dapat hidup hingga sekitar 30 tahun, meskipun umurnya dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti polusi dan perubahan iklim.
- Cacing pohon Natal memakan fitoplankton dengan menangkapnya menggunakan radiola berbulu mereka. Mereka memindahkan makanan ke mulutnya menggunakan rambut kecil seperti rambut dan menyaring makanan yang terlalu besar. Mereka juga menyimpan butiran pasir dalam karung khusus untuk membuat tabungnya.
- Cacing pohon Natal meningkatkan kesehatan terumbu karang dengan melindungi karang dari serangan bintang laut dan alga, memperkaya struktur habitat, dan meningkatkan kualitas air melalui pemberian filter. Kehadiran mereka membantu menjaga keseimbangan dan ketahanan ekosistem terumbu karang secara keseluruhan.
Dimana Menemukan Cacing Pohon Natal di Koh Tao
Ketika Anda menemukan “ladang” cacing pohon Natal sementara menyelam di Koh Tao, jentikkan jari Anda dengan lembut di sekelilingnya (tetapi jangan menyentuhnya). Perhatikan betapa cepatnya mereka masuk ke dalam tabungnya!
Teluk Tanote
Teluk Hin Wong,
Batu Putih,
Taman Jepang,
Teluk Mangga,
Puncak kembar
Pulau hiu,
Aduh Leuk
(dll)