Ikan buaya (Cymbacephalus beauforti) terutama diidentifikasi oleh kepalanya yang luas dan rata dan mulut seperti rahang yang datar mirip dengan buaya. Rahang bawahnya sedikit lebih besar dari bagian atas, menciptakan underbite. Ikan buaya memiliki warna berpasir berbintik -bintik - brown, krem - yang menyediakan kamuflase yang sangat baik. Ini memiliki pinggiran kulit yang disebut Lappets yang membantu menyembunyikan mata gelapnya, membuatnya lebih sulit untuk dikenali. Ikan dapat tumbuh hingga 50 sentimeter. Sirip dada dapat menyebar untuk membantunya tetap datar di dasar laut berpasir. Ikan buaya remaja berwarna hitam tetapi mengembangkan pola bernoda saat mereka menjadi dewasa menjadi orang dewasa.
Perilaku dan diet
Crocodilefish adalah predator pasien yang tetap tidak bergerak dan disamarkan di dasar laut, menunggu mangsa mendekat. Mereka biasanya malam hari, menjadi lebih aktif di malam hari untuk berburu. Pada siang hari, mereka mengandalkan penampilan samar mereka agar tetap tersembunyi dari predator dan mangsa potensial. Ketika mangsa mendekat, mereka menyerang dengan cepat dengan gerakan gertakan ke atas, menggunakan gigi bawah dan tajam yang menonjol untuk ditangkap dan dipegang pada tangkapan mereka.
Ikan buaya memiliki duri berbisa di sirip punggung mereka. Duri ini bertindak sebagai mekanisme pertahanan untuk melindungi mereka dari predator. Sengatan dari duri ini dapat menyebabkan banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan. Penyelam harus berhati -hati dan menghindari kontak langsung dengan ikan ini untuk mencegah kemungkinan cedera. Ingat saja: Jangan menyentuh!
Reproduksi
Ikan buaya adalah ovipara, mereka bertelur yang dibuahi secara eksternal di kolom air. Setelah pembuahan, telur berkembang menjadi larva, yang kemudian menetap di dasar laut dan menjalani metamorfosis menjadi ikan remaja.
Di mana menemukan ikan buaya di koh tao
Ikan cocodile dapat ditemukan sebagai berikut situs selam di sekitar koh tao:
Puncak kembar,
Batu putih.