Udang Anemon (Ancylomenes holthuisi) mudah ditemukan pada anemon laut yang lebih besar, dimana ia menikmati hubungan simbiosis dengan inangnya. Udang yang bisa tumbuh hingga panjang 2,5 cm ini terkenal dengan warna oranye dan putihnya yang mencolok. Ia menggunakan ukurannya yang kecil dan warna-warna cerah untuk kamuflase di antara tentakel anemon. Udang memakan parasit dan detritus yang terdapat pada anemon, sedangkan anemon memberikan perlindungan bagi udang. Hubungan mutualistik ini menguntungkan kedua spesies, udang mendapatkan makanan dan anemon menerima layanan pembersihan.
Reproduksi
Udang anemon biasanya berkembang biak melalui pembuahan eksternal. Selama kawin, pejantan dan betina melakukan pertunjukan pacaran di mana pejantan dapat memberikan makanan kepada betina atau melakukan gerakan tertentu untuk menarik perhatiannya. Setelah kawin, betina membawa telur yang telah dibuahi di perutnya, yang disimpannya di dalam kantong induk. Telur berkembang menjadi larva, yang dilepaskan ke kolom air. Larva tersebut akhirnya menetap di anemon laut, di mana mereka akan tumbuh menjadi udang dewasa.
Predator
Udang anemon dimangsa oleh ikan yang lebih besar, krustasea, dan gurita, meskipun kedekatan mereka dengan anemon laut memberikan perlindungan dari predator ini. Manusia juga dapat dianggap sebagai predator Udang Anemon, terutama dalam konteks pengumpulan biota laut untuk akuarium. Dalam kasus seperti ini, mereka dikeluarkan dari habitat aslinya, yang dapat berdampak pada kelangsungan hidup dan kesejahteraan mereka. Upaya konservasi dan praktik pengumpulan yang bertanggung jawab sangat penting untuk memastikan populasinya tetap sehat dan berkelanjutan.
Di mana menemukannya Udang anemon di Koh Tao
Anda dapat mengenalinya Udang anemon ketika selam scuba dalam berbagai lokasi menyelam di sekitar Koh Tao, kunjungi situs menyelam seperti: